الهى انت مقصؤ دئ ؤ رضاك مطلؤ ب اعطنى محبتك و معرفتك

Engkaulah Tujuanku, keridhoan Engkau sajalah yang kuharapkan, berikan aku cinta untuk mengenal-MU lebih sempurna


Rabu, 16 Februari 2011

Hubungan Maksiat dengan Bencana Alam

Secara tekstual mungkin kita menganggap “cayah” judul tersebut, karena sering kita mendengar hanya sekedar ungkapan klise dan ceramah yang menakuti-nakuti saja ketika seorang da’i mengatakan “Perbuatan maksiat akan mendatangkan bencana, maka segeralah kita kembali kepada perintah Tuhan”

Benarkah hanya ungkapan klise?, mari kita bedah bersama…!
1.    Perbuatan maksiat lahir dari keinginan untuk memiliki kesenangan, sehingga untuk memenuhi keinginan tersebut, banyak yang menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan materi untuk membeli kesenangan.
2.    Cara cepat dan mudah untuk mendapatkan materi tersebut dilakukan dengan meng-ekploitasi alam dan lingkungan serta hewan bahkan juga manusia itu sendiri.
3.    Alam punya sistem yang kita kenal dengan ekosistem alam, jika perbuatan meng-eksploitasi alam dilakukan secara massif dan sistemik, maka keseimbangan ekosistem alam akan terganggu. Contoh nyata yang bisa kita amati adalah; ketika pohon-pohon kayu di hutan ditebangi secara massif dan sistemik, maka sub sistem dari ekosistem alam akan goyah, sehingga tanah tak mampu lagi menahan laju air hujan yang turun ke bumi, maka kekuatan air tidak bisa lagi dikendalikan oleh bumi dan terjadilah banjir, longsor dan ”galodo”.
4.    Hutan-hutan yang telah digunduli, juga mengganggu sistem kontrol angin, sehingga kekuatan laju angin pun tak bisa lagi dikontrol oleh tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan badai yang menghancurkan segala yang tegak berdiri diatas bumi.
5.    Air, dan angin sudah berubah menjadi tak terkendali, karena satu sub sistem telah terganggu. Bumi tak lagi dilindungi oleh tumbuh-tumbuhan dan bumi pun menjadi panas. Ketika energi panas bumi telah mencapai ambang batas maka akan terjadi kejutan-kejutan didalam perut bumi atau lempengan bumi dan menimbulkan yang namanya Gempa Bumi..
6.    Ketika bumi panas, lapisan ozon pun menguap dan menipis, maka terjadilah ”Pemanasan Global”.
7.    Ketika secara makro terjadi ”Pemanasan Global”, kutub utara/selatan pun terinjeksi, dan mencairlah es pada kutub tersebut. Permukaan air laut menjadi naik.
8.    Bumi menanti tenggelam

Tuhan, menciptakan segala sesuatu dengan sistem yang memiliki struktur sub sistem-sub sistem yang rapi. Jika satu sub-sistem tersebut hilang keseimbangan maka sub-sistem lain akan goyah.

Jadi benar firman Tuhan dalam QS.30. Ar Ruum:41
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS.30.Ar Ruum:41)

Allah SWT, adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jadi mustahil Allah akan merusak sendiri ciptaan-Nya termasuk juga alam semesta raya ini yang di ciptakan Tuhan untuk segala Makhluk Hidup dan diamanahkan kepada Manusia untuk menjaga sistem dan sub-sistemnya, karena Tuhan sendiri yang telah mengeluarkan ”statement”  Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.2. Al Baqarah:30)

Sebagai seorang Khalifah, manusia dikarunia oleh Tuhan (Apektif, Kognitif dan Psikomotorik) untuk menjaga, memeilihara, dan mengelola bumi ini dengan baik dan bijak.

Tuhan juga telah mengingatkan kepada manusia agar tidak melakukan eksploitasi terhadap manusia dan bumi
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan (QS. 26. Asy Syu'araa':183)

Kisah Nabi Shaleh. A.S
QS. 26. Asy Syu'araa':141-152
141. Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul.
142. Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?
143. Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
144. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
145. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
146. Adakah kamu akan dibiarkan tinggal disini (di negeri kamu ini) dengan aman,
147. di dalam kebun-kebun serta mata air,
148. dan tanam-tanaman dan pohon-pohon korma yang mayangnya lembut.
149. Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin;
150. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
151. dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,
152. yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan."

Kenapa tangan-tangan manusia suka melakukan kerusakan di laut dan di daratan?
Jawabannya hanya singkat: karena manusia menginginkan materi untuk bisa membeli kesenangan hidup di dunia.

Jika begitu adanya, maka kapitalisme dan liberalisme yang melahirkan budaya konsumerisme dan gaya hidup serba instan, telah merusak tatanan laut dan daratan (bumi)

Rusaknya ekosistem bumi hari ini adalah investasi kezaliman dari generasi terdahulu dan..... Kerusakan bumi dimasa yang akan datang adalah invenstasi kezaliman dari generasi yang hidup saat ini.

Akankah kita biarkan kita dan keturunan kita, sengsara, menderita dan teraniaya oleh tangan-tangan kita yang suka meng-eksploitasi bumi...?

Perbuatan Maksiat adalah ”bug” dan virus bagi keseimbangan ekosistem bumi, dan jika tak segera di format dan install ulang maka virus-virus tersebut akan terus menggerogoti registry sistem bumi. Kalau sudah begitu kita semua hanya akan menunggu bencana yang lebih besar saja dari yang telah sudah-sudah kita alami. Huwallahu’alam

Bagaimana pendapat anda...?

0 komentar: